Monday, March 20, 2023

Politik Luar Negeri Indonesia dan Pandemi COVID-19

Pandemi COVID-19 telah menciptakan tantangan besar bagi 212 negara yang terjangkit virus tersebut. Hingga hari Senin, 20 April 2020, WHO mencatat 2.245.872 total kasus terkonfirmasi dan korban meninggal sejumlah 152.707. Amerika Serikat (AS) tercatat sebagai negara dengan jumlah kasus terkonfirmasi (695.353) dan korban meninggal dunia (32.427), tertinggi di dunia. Sementara itu, jumlah kasus terkonfirmasi di Indonesia hingga Senin, 20 April 2020 adalah 6.575 dengan korban meninggal sebanyak 582 (berdasarkan data Kementerian Kesehatan).

Sejauh ini, perhatian masyarakat terpaku pada penyebaran COVID-19 di berbagai provinsi di Indonesia. Bagaimana dengan situasi warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri di tengah pandemi global COVID-19? Bagaimana politik luar negeri Indonesia dalam upaya memitigasi pandemi global COVID-19? Artikel ini akan mendeskripsikan hal-hal tersebut dengan ringkas.

Berdasarkan keterangan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L. P. Marsudi pada tahun 2016, jumlah WNI di luar negeri yang tercatat di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) adalah sebanyak 2,7 juta. Namun angka sebenarnya diperkirakan sekitar 4,3 juta.[1] Data tersebut sudah tentu berubah pada tahun 2020. Terlepas dari pertanyaan berapa jumlah tercatat dan riil saat ini, isu yang perlu diperhatikan dengan saksama adalah kondisi WNI di luar negeri di tengah pandemi global COVID-19.

Pada hari Kamis, 9 April 2020, Menlu Retno telah menyatakan bahwa fokus pemerintah sekarang adalah memberikan perlindungan bagi WNI di luar negeri dan memfasilitasi kerja sama internasional.[2] Jumlah kasus terkonfirmasi di kalangan WNI di luar negeri sampai hari Senin, 20 April 2020 adalah sebanyak 473. Kasus sembuh mencapai 109 dan meninggal dunia 19. Grafik 1 berikut ini menunjukkan perkembangan jumlah kasus terkonfirmasi, sembuh, dan meninggal dunia akibat COVID-19 di kalangan WNI di luar negeri, terhitung sejak 6 Maret hingga 20 April 2020.

Grafik 1 –WNI di Luar Negeri & COVID-19

Grafik1 WNI diLuar Negeri dan COVID19

Korban WNI yang meninggal dunia paling banyak terjadi di Amerika Serikat, yaitu 7 orang. Di urutan selanjutnya adalah Belanda dengan 3 WNI meninggal dunia, dan 2 orang masing-masing di Inggris, Singapura, dan Malaysia (lihat Grafik 2).

Grafik 2 –WNI Tewas di Luar Negeri karena COVID-19

Grafik2 WNI TewasdiLuar Negerikarena COVID19

Sumber Kemlu menyebutkan bahwa dari total 473 kasus terkonfirmasi tersebut, sebanyak 108 kasus menjangkiti WNI yang bermukim di Malaysia (lihat Grafik 3). Kemudian, jumlah kasus terbanyak kedua adalah WNI anak buah kapal (ABK) dengan angka 101, lalu diikuti dengan WNI di India sebanyak 75 kasus, dan di Singapura sebanyak 47 kasus. Meskipun terekam sebagai negara dengan jumlah WNI tewas terbanyak akibat COVID-19, kasus terkonfirmasi di Amerika Serikat berada di urutan kelima dengan jumlah 36.

Grafik 3 –Lokasi WNI Terkonfirmasi COVID-19 di Luar Negeri

Grafik3 Lokasi WNI Terkonfirmasi COVID19 diLuarNegeri

Kemlu telah terlibat dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan evakuasi WNI dan pengiriman bantuan alat kesehatan dari negara sahabat. Selain itu, Menlu Retno juga terlibat aktif dalam forum multilateral bersama negara lain untuk memperkuat kerja sama dalam penanganan COVID-19. Indonesia bersama Ghana, Liechtenstein, Norwegia, Singapura, dan Swiss menginisiasi resolusi mengenai solidaritas global untuk mengatasi COVID-19 di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa.[3] Sejumlah 188 negara ikut menjadi sponsor resolusi ini. Selanjutnya, pemerintah Indonesia juga mengikuti pertemuan COVID-19 International Coordination Group yang dilakukan secara virtual.[4] Dalam forum yang diinisiasi Kanada ini, Menlu menyampaikan kebutuhan kemitraan dan sinergi antarnegara untuk menjamin keamanan lalu lintas manusia dan pasokan barang global.

Dalam kesempatan 25th Meeting of the ASEAN Coordinating Council (ACC), Menlu Indonesia menyampaikan empat poin penting.[5] Pertama, Indonesia mendorong implementasi hasil pertemuan Menteri Kesehatan negara-negara anggota ASEAN dan ASEAN+3. Kedua, Indonesia mengajukan usul agar kesepakatan “Supply Chain and Flow of Goods during the Outbreak” dibahas dalam forum KTT ASEAN+3. Ketiga, Indonesia menekankan pentingnya ASEAN untuk memberikan perlindungan bagi warga negara ASEAN, termasuk pekerja migran, dengan memerhatikan protokol kesehatan yang berlaku. Keempat, Indonesia mengusulkan pengumpulan ASEAN COVID-19 Response Fund yang berasal dari ASEAN Development Fund serta ASEAN+3 Cooperation Fund untuk membiayai pembelian alat-alat medis dan kebutuhan lainnya.

Posisi Indonesia dalam merespon COVID-19 kemudian diamplifikasi oleh Presiden Joko Widodo dalam pernyataannya di KTT Khusus ASEAN.[6] Presiden memandang perlunya sebuah protokol ASEAN tentang penanganan pandemi di perbatasan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. Selanjutnya, Joko Widodo juga menggarisbawahi pentingnya kerja sama untuk memastikan kelancaran lalu lintas barang, perlindungan warga negara ASEAN, dan koordinasi lebih erat dengan negara-negara mitra ASEAN. Pesan yang kurang lebih serupa dengan pernyataan Presiden disampaikan oleh Menlu Retno dalam Pertemuan Tingkat Menteri Alliance for Multilateralism (AoM). Pemerintah Indonesia memandang tiap negara perlu memanfaatkan WHO (World Health Organization) sebagai wahana kerja sama yang konstruktif. Selain itu, Menlu juga menegaskan pentingnya sistem multilateral sebagai medium penting untuk mengatasi pandemi global COVID-19, misalnya dalam menjamin distribusi alat kesehatan serta vaksin bagi negara-negara Dunia Ketiga.[7]

Peran penting perempuan dalam penanganan COVID-19 turut menjadi perhatian Indonesia, seperti terlihat dari keterlibatan aktif Menlu Retno dalam Women Foreign Ministers’ Meeting 2020. Pemerintah menggarisbawahi peran sentral perempuan sebagai penggerak upaya mitigasi COVID-19 dan roda ekonomi masyarakat selama pandemi berlangsung. Retno menyatakan bahwa sekitar 70 persen tenaga medis global adalah perempuan dan 60 persen UMKM produsen masker, baju pelindung diri, dll. di Indonesia digerakkan oleh kelompok perempuan.[8] Oleh karena itu, Indonesia mendorong komunitas internasional agar terus mendukung kelompok perempuan sebagai aktor penting penanggulangan dampak COVID-19.    

Peran aktif Indonesia dalam upaya penanganan global COVID-19 dilanjutkan dengan keikutsertaannya dalam forum International Coordination Group on COVID-19 (ICGC). Menlu menegaskan kebutuhan atas kerja sama yang erat dan konkret dari tiap negara untuk bersama-sama menanggulangi dampak penyebaran COVID-19 bagi masyarakat. Indonesia menyatakan upaya kolektif  dalam pembuatan dan penyaluran vaksin harus diiringi dengan koordinasi lebih lanjut dalam pemulihan ekonomi global pasca-pandemi.[9]

Berkaca pada perkembangan mutakhir di atas, ada beberapa masukan yang dapat diajukan untuk memperkuat politik luar negeri Indonesia dan menjamin keselamatan WNI di luar negeri. Pertama, pemerintah Indonesia dapat meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan negara-negara yang mencatat jumlah kasus WNI terkonfirmasi COVID-19 tinggi, terutama Malaysia, India, dan Singapura. Evakuasi pekerja migran, mahasiswa, anak buah kapal, dan pengunjung asal Indonesia dari Tiongkok, Malaysia, serta Arab Saudi baru-baru ini tentu saja patut diapresiasi. Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi WNI di negara lain dengan kasus terkonfirmasi menengah maupun tinggi yang memerlukan pertolongan dan dukungan evakuasi dengan segera. Kemlu dapat bekerja sama dengan pihak-pihak aktor non-negara di level nasional dan internasional dalam upaya meningkatkan perlindungan WNI tersebut.

Kedua, inisiatif kolektif dalam kerangka bilateral maupun multilateral juga perlu ditingkatkan secara simultan dengan implementasi konkret atas perjanjian yang telah disepakati. Pemerintah Indonesia mesti memanfaatkan semua saluran diplomatik dan komunikasi informal dengan berbagai pemangku kepentingan di tingkat internasional, termasuk lembaga penelitian dan institusi pendidikan, dalam riset vaksin COVID-19 dan mekanisme pendistribusiannya secara adil. *** (Muhamad Haripin – Pusat Penelitian Politik–LIPI, Jakarta)

 

Referensi:

Kementerian Luar Negeri RI, 8 April 2020, “Menlu RI Tekankan Pentingnya Kemitraan dan Sinergi dalam Telekonferensi COVID-19 International Coordination Group,” <https://kemlu.go.id/portal/id/read/1182/berita/menlu-ri-tekankan-pentingnya-kemitraan-dan-sinergi-dalam-telekonferensi-COVID-19-international-coordination-group>.

 Kementerian Luar Negeri RI, 9 April 2020, “Mesin Diplomasi ASEAN Terus Bekerja Hadapi COVID-19,” <https://kemlu.go.id/portal/id/read/1188/berita/mesin-diplomasi-asean-terus-bekerja-hadapi-COVID-19>.

Kementerian Luar Negeri RI, 17 April 2020, “Menlu Retno Dorong Sistem Multilateral Perkuat Tata Kelola Kesehatan Global,” <https://kemlu.go.id/portal/id/read/1212/berita/menlu-retno-dorong-sistem-multilateral-perkuat-tata-kelola-kesehatan-global>

Kementerian Luar Negeri RI, 17 April 2020, “Menlu RI pada Pertemuan Para Menlu Perempuan Dunia: Perempuan adalah Ujung Tombak Atasi Pandemi COVID-19,” <https://kemlu.go.id/portal/id/read/1213/berita/menlu-ri-pada-pertemuan-para-menlu-perempuan-dunia-perempuan-adalah-ujung-tombak-atasi-pandemi-COVID-19>.

Kementerian Luar Negeri RI, 18 April 2020, “Ministerial Teleconference Meeting of the International Coordination Group on COVID-19 (ICGC), Menlu RI: Kerjasama Internasional Harus Hasilkan Ketersediaan Vaksin COVID-19 yang Terjangkau dan Dapat Diakses Negara Berkembang,” <https://kemlu.go.id/portal/id/read/1218/berita/ministerial-teleconference-meeting-of-the-international-coordination-group-on-COVID-19-icgc-menlu-ri-kerjasama-internasional-harus-hasilkan-ketersediaan-vaksin-COVID-19-yang-terjangkau-dan-dapat-diakses-negara-berkembang#>

Keterangan dari akun resmi Twitter Kementerian Luar Negeri Indonesia, 3 April 2020.

MSN, 14 April 2020, “Empat Usulan Jokowi agar ASEAN Sukses Hadapi COVID-19,” <https://www.msn.com/id-id/berita/dunia/empat-usulan-jokowi-agar-asean-sukses-hadapi-COVID-19/ar-BB12AzaQ?li=AAfukE3&ocid=mailsignout>

The Jakarta Post, 10 April, 2020,  “Indonesia Receives 58 Foreign Aid Packages for COVID-19 Relief: Foreign Minister,” <https://www.thejakartapost.com/news/2020/04/09/indonesia-receives-58-foreign-aid-packages-for-COVID-19-relief-foreign-minister.html>

Tirto, 2 November 2016, “4,3 Juta WNI Ada di Luar Negeri, Rata-rata Pekerja Migran,” <https://tirto.id/43-juta-wni-ada-di-luar-negeri-rata-rata-pekerja-migran-b1rn>

 


[1] “4,3 Juta WNI Ada di Luar Negeri, Rata-rata Pekerja Migran,” Tirto, 2 November 2016, https://tirto.id/43-juta-wni-ada-di-luar-negeri-rata-rata-pekerja-migran-b1rn

[2] “Indonesia Receives 58 Foreign Aid Packages for Covid-19 Relief: Foreign Minister,” Jakarta Post, 10 April, 2020, https://www.thejakartapost.com/news/2020/04/09/indonesia-receives-58-foreign-aid-packages-for-covid-19-relief-foreign-minister.html

[3] Keterangan dari akun resmi Twitter Kementerian Luar Negeri Indonesia, 3 April 2020.

[4] “Menlu RI Tekankan Pentingnya Kemitraan dan Sinergi dalam Telekonferensi Covid-19 International Coordination Group,” Kementerian Luar negeri RI, 8 April 2020, https://kemlu.go.id/portal/id/read/1182/berita/menlu-ri-tekankan-pentingnya-kemitraan-dan-sinergi-dalam-telekonferensi-covid-19-international-coordination-group

[5] “Mesin Diplomasi ASEAN Terus Bekerja Hadapi Covid-19,”Kementerian Luar Negeri RI,  9 April 2020, https://kemlu.go.id/portal/id/read/1188/berita/mesin-diplomasi-asean-terus-bekerja-hadapi-covid-19

[6] “Empat Usulan Jokowi agar ASEAN Sukses Hadapi Covid-19,” MSN, 14 April 2020, https://www.msn.com/id-id/berita/dunia/empat-usulan-jokowi-agar-asean-sukses-hadapi-covid-19/ar-BB12AzaQ?li=AAfukE3&ocid=mailsignout

[7] “Menlu Retno Dorong Sistem Multilateral Perkuat Tata Kelola Kesehatan Global,”Kementerian Luar Negeri RI, 17 April 2020, https://kemlu.go.id/portal/id/read/1212/berita/menlu-retno-dorong-sistem-multilateral-perkuat-tata-kelola-kesehatan-global

[8] Menlu RI pada Pertemuan Para Menlu Perempuan Dunia: Perempuan adalah Ujung Tombak Atasi Pandemi Covid-19,” Kementerian Luar Negeri RI, 17 April 2020, https://kemlu.go.id/portal/id/read/1213/berita/menlu-ri-pada-pertemuan-para-menlu-perempuan-dunia-perempuan-adalah-ujung-tombak-atasi-pandemi-covid-19

[9] Ministerial Teleconference Meeting of the International Coordination Group on Covid-19 (ICGC), Menlu RI: Kerjasama Internasional Harus Hasilkan Ketersediaan Vaksin Covid-19 yang Terjangkau dan Dapat Diakses Negara Berkembang,” Kementerian Luar Negeri RI, 18 April 2020, https://kemlu.go.id/portal/id/read/1218/berita/ministerial-teleconference-meeting-of-the-international-coordination-group-on-covid-19-icgc-menlu-ri-kerjasama-internasional-harus-hasilkan-ketersediaan-vaksin-covid-19-yang-terjangkau-dan-dapat-diakses-negara-berkembang#

Populer